Selasa, 29 Mei 2012

Laporan koloid Kelompok 3


I.        Tujuan                  :            Membedakan serta memahami pembuatan koloid secara dispersi dan kondensasi.
II.      Alat dan Bahan :
A.      Alat :
1.    Lumpang
2.    Gelas Kimia
3.    Tabung Reaksi dan Rak
4.    Pembakar Spirtus
5.    Pengaduk Kaca
6.    Kaki Tiga dan Kasa Kawat
7.    Gelas Ukur
8.    Labu Erlenmayer
9.    Pipet Tetes
10.Neraca

B.    Bahan :
1.       Gula Pasir
2.       Serbuk Belerang
3.       Agar – Agar
4.       Minyak Tanah
5.       Larutan FeCl3 Jenuh
6.       Larutan Sabun
7.       Aquadest

III.    Cara Kerja                           :

Percobaan A              : Pembuatan Sol dengan Cara Dispersi
a.    Sol belerang dalam air
1.    Campurkan 1 bagian gula dengan 1 bagian belerang, dan gerus dengan alu dan lumpang sampai halus. 
2.    Ambil 1 bagian campuran dan campurkan dengan 1 bagian gula, lalu gerus sampai halus.
3.    Ulangi langkah nomor 2 sampai empat kali. Ambil 1 bagian campuran keempat dan tuangkan campuran itu kedalam gelas kimia yang berisi 50 ml air. Kemudian aduk campuran ini. Amati hasilnya.
b.   Sol agar – agar dalam air
1.    Ambil agar – agar sebanyak 2 spatula kaca dan larutan ke dalam gelas kimia yang berisi 25 ml air mendidih.
2.    Dinginkan campuran itu dan perhatian apa yang terjadi. Cara itu disebut peptisasi.
Percobaan B               : Pembuatan Sol dengan Cara Kondensasi
1.       Panaskan 50 ml air dalam gelas kimia 100 ml sampai mendidih.
2.       Tambahkan larutan FeCl3 jenuh setetes demi setetes sambil diaduk hingga larutan menjadi merah coklat. Amati hasilnya.

Percobaan C               : Pembuatan Emulsi
1.       Masukkan 1 ml minyak tanah dan 5 ml air ke dalam suatu tabung reaksi. Guncangkan tabung dengan keras setelah terlebih dahulu disumbat dengan tutup gabus atau karet. Letakkan tabung reaksi di rak.
2.       Masukkan 1 ml minyak tanah, 5 ml dan 15 tetes larutan sabun kedalam tabung reaksi lain. Guncangkan tabung dengan kuat dan letakkan di rak. Amati kedua tabung tersebut.

IV.    Hasil Pengamatan           :

Percobaan
Kegiatan Pembuatan
Hasil
A
a.       Sol Belerang (dispersi)
Larutannya keruh, warnanya putih kekuning – kuningan, jika di beri cahaya (senter) cahaya menyebar.

b.      Sol Agar – Agar (dispersi)
Larutan mengental, warnanya putih (tergantung agar – agarnya warna apa).
B
Sol Fe(OH)(kondensasi)
Warnanya merah ke coklatan, , jika di beri cahaya (senter) cahaya diteruskan, solnya cair.
C
a.       Campuran Air dan Minyak Tanah
Air dan minyak tidak menyatu.

b.      Campuran Minyak Tanah, Air, dan Sabun
Air, minyak, dan sabun sedikit menyatu.


V.      Jawaban Pertanyaan      :

1.       Jelaskan perbedaan pembuatan koloid secara dispersi dan kondensasi ?
Kalau dispersi memecahkan parikel – partikel kasar menjadi partikel koloid, sedangkankondensasi penggabungan partikel – partikel koloid halus menjadi partikel yang lebih kasar.
               
2.       Apa fungsi gula dalam pembuatan belerang?
Fungsi gula dalam pembuatan sol belerang adalah sebagai zat yang membantu belerang membentuk koloid didalam air karena sifat gula yaitu akan membuat larutan di dalam air.

3.       Apa reaksi yang terjadi pada saat larutan FeCl3jenuh diteteskan kedalam air mendidih? Tuliskan reaksi kimianya!
Yang yang terjadi pada saat larutan FeCl3 jenuh diteteskan kedalam air mendidih adalah air berubah menjadi merah kecoklatan, terjadi pembentukan sol cair.
Reaksi kimia
FeCl33 H2Oà  Fe(OH)3 + 3 HCl


VI.    Kesimpulan
Para siswa menjadi mengerti bagaimana cara untuk membedakan serta memahami pembuatan koloid secara dispersi dan kondensasi, dapat mengetahui fungsi gula dalam pembuatan sol belerang, dapat mengetahui reaksi yang terjadi pada saat larutan FeCl3 jenuh diteteskan kedalam air mendidih.

Laporan mengamati garam sukar larut Kelompok 3


I.        Tujuan                  :               Membuat garam yang sukar larut dalam air.
II.      Alat dan Bahan :
1.       Rak tabung reaksi
2.       Tabung reaksi
3.       Pipet tetes
4.       Larutan AgNO3 0,1 M
5.       Larutan BaCl0,1 M
6.       Larutan Na2SO4 0,1 M
7.       Larutan NaCl 0,1 M
8.       Larutan K2CrO4 0,1 M
III.    Cara Kerja                           :

Percobaan A              :

1.       Masukan Larutan NaCl 0,1 M kedalam tabung reaksi sampai setinggi  ± 2 cm dengan menggunakan pipet tetes.
2.       Tambahkan 5 tetes larutan AgNO3 0,1 M ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan NaCl. Amati catat perubahan yang terjadi.
Percobaan B               :
1.       Masukan Larutan Na2SO4 0,1 M kedalam tabung reaksi sampai setinggi  ± 2 cm dengan menggunakan pipet tetes.
2.       Tambahkan 5 tetes larutan K2CrO4 0,1 M ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan Na2SO4. Amati catat perubahan yang terjadi.
Percobaan C               :
1.       Masukan Larutan AgNO3 0,1 M kedalam tabung reaksi sampai setinggi  ± 2 cm dengan menggunakan pipet tetes.
2.       Tambahkan 5 tetes larutan K2CrO4 0,1 M ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan AgNO3. Amati catat perubahan yang terjadi.
Percobaan D              :
1.       Masukan Larutan BaCl2 0,1 M kedalam tabung reaksi sampai setinggi  ± 2 cm dengan menggunakan pipet tetes.
2.       Tambahkan 5 tetes larutan K2CrO4 0,1 M ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan BaCl2. Amati catat perubahan yang terjadi.

IV.    Hasil Pengamatan           :

Percobaan
Pencampuran
Pengamatan (Hasil yang terjadi setelah reaksi)
A
AgNO+ NaCl
Putih à Mengendap
B
Na2SO+ K2CrO4
Kuning (bening) à Larut
C
AgNO+ K2CrO4
Merah à Mengendap
D
BaCl+ K2CrO4
Kuning à Mengendap


V.      Jawaban Pertanyaan      :
1.       Tuliskan persamaan reaksi ion yang terjadi pada percobaan A, B, C dan D!

·         AgNO3 + NaCl à AgCl + NaNO3
·         Na2SO+ K2CrOà Na2CrO4 + K2SO4
·         AgNO+ K2CrOà Ag2CrO4 + 2KNO3
·         BaCl+ K2CrOà BaCrO+ 2KCl

2.       Tuliskan nama dan rumus kimia keempat elektrolit sukar larut yang terbentuk pada percobaan ini !

AgCl à Perak klorida
Ag2CrOà Perak kromat
BaCrOà Barium kromat

3.       Bagaimana rumus Ksp keempat elektrolit pada pertanyaan no. 1 terhadap
a.       Konsentrasi
·         AgCl à Ag­­­­­+ + Cl-
·         Na2CrO à Na+ + CrO42-
·         Ag2CrO4 àAg + + CrO42-
·         BaCrO4 à Ba2+ + CrO42-

b.      Kelarutan
·         AgCl à Ag­­­­­+ + Cl-
                 S        S
Kelarutan AgCl  = S­­1 . S­­1
                          = S . S
                          = S2
·         Na2CrO à Na+ + CrO42-
distrkn         2Na+ CrO42-
                        2S          S
Kelarutan Na2CrO= (2S). (S)1
                                = 4S2 . S
                                = 4S3
·         Ag2CrO4 àAg + + CrO42-
dstrkn        2Ag + + CrO42-
                       2S          S
Kelarutan Ag2CrO=  (2S). (S)1
                               = 4S2 . S
                               = 4S3
·         BaCrO4 à Ba2+ + CrO42-
                     S           S
Kelarutan AgCl  = S­­1 . S­­1
                             = S . S
                          = S2
4.       Diketahui data Ksp sebagai berikut:
Senyawa
Ksp
AgCl
1,7 x 10-10
Ag2CrO4
1,9 x 10-12
a.       Hitunglah kelarutan AgCl dan Ag2CrO4dalam 1 liter air murni (dalam g/L air)
AgCl à C
                S        S
Ksp AgCl       = (S)1 . (S)1
1,7x10-10          = S2
1,7x10-10     = S
 1,3x10-5           = S

Ag2CrO4 àAg + + CrO42-
dstrkn        2Ag + + CrO42-
              2S          S
Ksp Ag2CrO4                   = (2S)2 . (S)1
1,9x10-12                      =  4S2 . S
1,9x10-12                      = 4S3
1,9x10-12                             = S3
     4
0,475x10-12                 = S3
30,475x10-12             = S
0,78x10-4                     = S

b.      Hitunglah kelarutan AgCl dalam 1 liter NaCl 0,1 M (dalam mol/L)
AgCl à Ag+ + Cl-
                S        S
NaCl à Na+ + Cl-
              0,1M  0,1M

Ksp AgCl      =  Ag+ + Cl-
1,7x10-10       =  (S)1 . (0,1M)
1,7x10-10          =   S . 0,1
1,7x10-10          =   S
     0,1
1,7x10-9         =   S

                      c.    Hitunglah kelarutan Ag2CrO4 dalam 1 liter AgNO3 0,1 M (dalam mol/L)

Ag2CrO4àAg +   + CrO42-
dstrkn        2Ag+ + CrO42-
                    2S          S
AgNO3   à Ag+    + NO3-
                   0,1M   0,1M

Ksp Ag2CrO4              = Ag +   + CrO42-
  1,9x10-12                               = (0,1M) . (S)1
  1,9x10-12                       = 0,1 . S
  1,9x10-12                     = S
      0,1
 1,9x10-11                      = S

VI.    KESIMPULAN
Para siswa dapat mengetahui cara membuat garam yang sukar larut dalam air, dapat menuiskan persamaan ion, mengetahui nama dan rumus kimia, dapat mengetahui hubungan Ksp dengan konsentrasi dan hubungan Ksp dengan kelarutan

Laporan Hidrolisis Garam kelompok 3


HIDROLISIS GARAM
I. TUJUAN
Untuk mengetahui sifat larutan garam yang terhidrolisis.
II. TEORI
Hidrolisis garam adalah perpecahan garam dalam air.
Penyusun Garam
Jenis Hidrolisis
pH
Basa Kuat
Asam Kuat
Tidak Terhidrolisis
7
Basa Kuat
Asam Lemah
Hidrolisis Sebagian
>7
Basa Lemah
Asam Kuat
Hidrolisis Sebagian
<7
Basa Lemah
Asam Lemah
Hidrolisis Total
0-14
III. ALAT DAN BAHAN
1. Lempeng tetes.
2. Pipet tetes.
3. Kertas lakmus merah dan biru.
4. Larutan KCl 1 M.
5. Larutan NaC­H3­­COO 1 M.
6. Larutan NH­Cl 1 M.
7. Larutan Na­CO­ 1 M.
8. Larutan Al­(SO­ 1 M.
IV. CARA KERJA
1. Larutan disiapkan lalu diteteskan 10 tetes dalam lempeng tetes.
2. Kertas lakmus merah dan biru dicelupkan untuk memeriksa larutan.
3. Kertas lakmus diamati untuk melihat perubahan warnanya.
V. HASIL PENGAMATAN
No.
Larutan
Perubahan Warna
Sifat
Lakmus Merah
Lakmus Biru
1
KCl
Tetap
Tetap
Netral
2
NaCH₃COO
Biru
Tetap
Basa
3
NH₄Cl
Tetap
Merah
Asam
4
Na₂CO₃
Biru
Tetap
Basa
5
Al₂(SO₄)₃
Tetap
Merah
Asam
VI. PEMBAHASAN
1. Garam manakah yang mengalami hidrolisis sebagian dan garam yang tidak terhidrolisis ?
Jawab :
Garam KCl tidak terhidrolisis, sedangkan sisanya mengalami hidrolisis sebagian.
2. Tuliskan reaksi garam yang mengalami hidrolisis !
Jawab :
a. KCl à K+ + Cl­­- (tidak terhidrolisis)
b. NaC­­COO à Na+ + C­­COO- (basa kuat + asam lemah)
­COO- + H­à­COOH + OH-
c. NH­Cl à NH­4+ + Cl- (basa lemah + asam kuat)
NH­4+ + H­àNH­OH + H+
d. Na­CO­à 2Na+ + CO­2- (basa kuat + asam lemah)
CO­2-+ H­à H­CO­ + OH-
e. Al­(SO­­à 2Al3+ + 3SO­42- (basa lemah + asam kuat)
Al3++ H­à Al(OH)­ + H+
VII. KESIMPULAN
KCl tidak terhidrolisis karena terdiri dari asam dan basa kuat sehingga menjadi netral. Sedangkan larutan garam yang lain tethidrolisis sebagian karena terdiri dari basa lemah dnegan asam kuat atau basa kuat dengan asam lemah.